Kayu merupakan bahan bangunan yang telah lama digunakan dalam pembangunan rumah di Indonesia. Peran kayu rumah dalam mempertahankan kearifan lokal dan budaya bangsa tidak bisa dipandang remeh. Kayu bukan hanya sebagai material konstruksi, namun juga memiliki nilai-nilai budaya dan tradisi yang turun temurun.
Menurut Ir. Agus Suyono, seorang arsitek yang ahli dalam penggunaan material kayu dalam bangunan, kayu memiliki keunikan tersendiri yang mampu mencerminkan identitas budaya suatu daerah. “Kayu bukan hanya sebagai bahan bangunan, namun juga sebagai simbol keberlanjutan budaya dan tradisi masyarakat setempat,” ujar Agus.
Dalam tradisi arsitektur rumah adat di Indonesia, kayu selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan. Rumah adat seperti rumah joglo di Jawa, rumah gadang di Sumatera, atau rumah betang di Kalimantan, semuanya menggunakan kayu sebagai material utama. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran kayu dalam mempertahankan kearifan lokal dan budaya bangsa.
Selain itu, penggunaan kayu dalam rumah tradisional juga memiliki manfaat ekologis. Menurut Dr. Ir. Bambang Susantono, seorang pakar lingkungan hidup, kayu merupakan material yang ramah lingkungan karena dapat didaur ulang dan memiliki jejak karbon yang rendah. “Penggunaan kayu dalam bangunan dapat membantu dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap alam,” tambah Bambang.
Namun, sayangnya penggunaan kayu dalam bangunan modern semakin tergeser oleh material-material sintetis yang lebih praktis dan murah. Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk tetap mempertahankan penggunaan kayu dalam membangun rumah agar kearifan lokal dan budaya bangsa tetap terjaga.
Sebagai masyarakat Indonesia, kita perlu menyadari pentingnya peran kayu dalam mempertahankan kearifan lokal dan budaya bangsa. Mari kita lestarikan penggunaan kayu dalam rumah kita agar warisan budaya nenek moyang kita tetap terjaga dan terus dilestarikan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Soedjatmoko, “Kayu bukan hanya material bangunan, namun juga merupakan jati diri bangsa Indonesia.”