Rumah adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia. Di Indonesia sendiri, rumah memiliki berbagai macam bentuk struktur yang berbeda-beda di setiap daerah. Mengenal ragam bentuk rumah struktur di berbagai daerah Indonesia akan memberikan gambaran yang lebih luas tentang keanekaragaman budaya di tanah air.
Salah satu bentuk rumah yang cukup populer di Indonesia adalah rumah adat. Rumah adat merupakan rumah yang dibangun sesuai dengan adat dan tradisi masyarakat setempat. Contohnya adalah rumah gadang di Minangkabau, rumah joglo di Jawa, dan rumah panggung di Kalimantan. Menurut arsitek Yori Antar, rumah adat merupakan cermin dari kearifan lokal dan keberlanjutan budaya.
Selain rumah adat, rumah panggung juga merupakan salah satu bentuk rumah yang banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Rumah panggung biasanya dibangun di atas tiang-tiang kayu untuk menghindari banjir dan hewan liar. Menurut antropolog Amerika, Margaret Mead, rumah panggung merupakan bentuk adaptasi manusia terhadap lingkungan alam yang keras.
Di daerah pegunungan, rumah dengan struktur atap tumpang sari banyak ditemui. Rumah dengan atap tumpang sari biasanya digunakan untuk memberikan perlindungan dari hujan dan salju. Menurut pakar arsitektur, Bambang Tjahjono, atap tumpang sari merupakan salah satu kekayaan arsitektur vernakular Indonesia yang harus dilestarikan.
Tidak hanya itu, rumah dengan struktur limas juga banyak ditemui di daerah Nusa Tenggara Timur. Rumah limas merupakan bentuk rumah tradisional yang memiliki atap berbentuk kerucut. Menurut sejarawan Indonesia, Prof. Dr. Taufik Abdullah, rumah limas merupakan simbol kekuatan dan keberanian masyarakat lokal.
Dari berbagai contoh bentuk rumah struktur di berbagai daerah Indonesia, dapat kita lihat betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia. Mengenal ragam bentuk rumah struktur di berbagai daerah Indonesia dapat memberikan inspirasi bagi para arsitek dan desainer dalam menciptakan karya-karya yang menggabungkan tradisi dan modernitas. Sebagai bangsa yang memiliki keberagaman budaya, sudah seharusnya kita melestarikan dan menghargai warisan nenek moyang kita.
Sumber:
– Antar, Yori. (2015). Arsitektur Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
– Mead, Margaret. (1970). Coming of Age in Samoa. New York: William Morrow.
– Tjahjono, Bambang. (2008). Arsitektur Nusantara. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
– Abdullah, Taufik. (2005). Sejarah Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.